KAMI dari Asosiasi Mainan Anak Indonesia ingin curhat kepada bapak menteri perdagangan, menteri perindustian, dan bapak Kapolri karena merasa menjadi objek ‘sapi perah’ oleh sebagian oknum aparat keamanan. Padahal, dengan pemberlakuan SNI bagi produk mainan anak, kami sangat setuju dengan kebijakan pemerintah tersebut karena untuk kesehatan dan keselamatan anak-anak Indonesia.
Mainan anak-anak ini memiliki ribuan ragam dan jenis sehingga perlu waktu lama untuk menghabiskan stok barang. Dengan kenyataan yang ada pada saat ini, kami para pedagang seperti dijadikan sapi perahan/mesin ATM dari para oknum tersebut.
Kami diperlakukan seperti pelaku kejahatan atau bandar narkoba bahkan sampai ada penahanan barang dan penyitaan serta penggeledahan barang di gudang. Seperti yang terjadi di beberapa wilayah Jakarta Barat, kesalahan kami selalu dicari-cari. Akibatnya, kami kerap berurusan dengan satu institusi tapi dari tingkatan yang berbeda.
Kami ini berdagang barang halal dan membantu pemerintah dalam membuka lapangan kerja serta membantu memberikan nafkah untuk keluarga. Kami juga ikut andil menyejahterakan jutaan rakyat di Indonesia. Namun dengan sepak terjang dari oknum yang bermental tidak baik, bagaimana kami bisa bekerja dengan tenang?
Kami mohon para pejabat pemerintahan yang berwenang untuk dapat membantu kami. Janganlah kami selalu dijadikan objek seolah-olah selalu bersalah. Bagaimana kami bisa berusaha dengan tenang kalau kerap diperlakukan seperti itu?
Semoga keluhan ini mendapatkan perhatian.
Asosiasi Mainan Anak Indonesia.